Motivasi

Resume4 stikom surabaya

MOTIVAS

• French and Raven :
– Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces that cause people to behave in certain ways.
• Greeberg & Baron (1997):
– Motivation as a set of process that arouse, direct, and maintain human behavior toward attaining some goal

Tiga Komponen Motivasi
• Arousal, sesuatu yang membangkitkan_ drive/dorongan
• Direct, arah tindakan yang akan diambil
• Maintenance, seberapa lama seseorang akan bertahan untuk mencapai tujuannya
• Motivasi itu tidak terlihat/abstrak
• Motivasi merupakan sesuatu yang multifaced (beberapa motif yang bekerja dalam satu waktu)

Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
• pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory,
• pendekatan relasi manusia atau human relation model
• pendekatan sumber daya manusia atau human resources model.

Motivation Theory
• Content Theory
– Faktor-faktor yang membangkitkan, mengarahkan dan mempertahankan perilaku berasal dari dalam individu
– Apa yang menyebabkan seseorang termotivasi?
• Process Theory
– Bagaimana perilaku dibangkitkan, diarahkan, dan dipertahankan
– Mengapa seseorang termotivasi?
Content Theory
• Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
• Teori ERG Alderfer
• Model Motivator-Hygiene Herzberg
• Teori Motivasi Mc Clelland

Hirarki Kebutuhan Maslow

1. Maslow
Teori Maslow (teori hierarki kebutuhan) sering digunakan untuk meramalkan perilaku orang dalam kelompok atau organisasi, dan ba-gaimana memanipulasi atau membentuk perilaku tersebut dengan cara memenuhi kebutuhannya, meskipun Maslow sendiri tidak pernah ber-maksud untuk meramalkan perilaku.
Ia hanya bertolak dari dua asumsi dasar, yaitu:
a.Manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk berkem¬bang dan maju;
b.Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih pokok terlebih dahulu sebelum berusaha memenuhi kebutuhan lainnya, artinya kebutuhan yang lebih mendasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan tambahan yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang.

Yang penting dari pemikiran Maslow ini adalah: kebutuhan yang telah dipenuhi (sebagian atau keseluruhan) akan berhenti daya motivasinya, kemudian motivasinya berpindah ke upaya untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.
Pemahaman tentang adanya hubungan yang erat antara perilaku dan kebutuhan, seperti telah diuraikan dalam teori perilaku sebelumnya, adalah penting, paling tidak untuk dapat menciptakan kepuasan atau mengurangi ketidakpuasan individu anggota kelompok. Melalui pengamatan terhadap perilaku anggota kelompok dan dikaitkan dengan tingkat kebutuhannya, maka dapat dilakukan tindakan tertentu oleh anggota lainnya atau oleh pimpinan kelompok dalam rangka mem¬bentuk sebuah kelompok yang solid.

• Deficiency needs
– Fisiologis–> makan, minum
– Keamanan & rasa aman
– Belongingness
• Growth needs
– Harga diri & ego (esteem & ego)_kepercayaan, kompetensi
– Aktualisasi diri (self-actualization)_dipuji, prestasi kerja

ERG Alderfer
• Existence/eksistensi–> kebutuhan akan substansi material (makan, minum, uang, dll)
• Relatedness/relasi–> curhat, sahabat, dll
• Growth/pertumbuhan–> mengmbangkan kecakapan.

Kebutuhan Berprestasi
• 4 karakteristik :
– Memiliki keinginan yg kuat utk bertanggung jawab
– Cenderung membuat tujuan dengan tingkat kesulitan yg sedang dan memperhitungkan resiko
– Memiliki keinginan yg kuat utk mendapatkan umpan balik
– Fokus pada penyelesaian tugas

Kebutuhan untuk Berkuasa
• Berkeinginan kuat untuk mengendalikan orang lain
Kebutuhan untuk Berafiliasi
• Berkeinginan kuat untuk mendapatkan persahabatan

3.Teori McCMClelland

Teori McClelland (teori motivasi yang berhubungan erat dengan proses belajar).
Ia mengemukakan bahwa kebutuhan individu merupakan sesuatu yang dipelajari dari lingkungan kebudayaannya.
Orang yang tidak pernah melihat dan mendengar tentang televisi, tidak akan pernah membutuhkan televisi, dan tak akan pernah termotivasi untuk memiliki televisi.
Oleh karena itu motivasi, yang bersumber dari adanya upaya untuk memenuhi kebutuhan, merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Diantara begitu banyak kebutuhan manusia McClelland membahas tiga jenis kebutuhan saja, yaitu:
1)n Ach (need for achievement), yaitu kebutuhan individu akan prestasi;
2)n Aff (need for affiliation), yaitu kebutuhan individu akan afiliasi (pertemanan);
3)n Pow (need for power), yaitu kebutuhan individu akan kekuasaan.
Tinggi atau rendahnya tingkat kebutuhan seseorang akan menentukan kuat atau lemahnya moti¬vasinya untuk mencapai tujuan tersebut.
Mereka yang mempunyai n Ach tinggi lebih senang menetap¬kan sendiri tujuan hasil kerja yang akan dica¬pai, dengan mengukur batas kemampuannya sen¬diri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, kerja yang efisien serta bertanggung jawab terhadap pemecahan masalah yang ada.

Teori Dua Faktor dari Herzberg
• Motivating Factors
– kesempatan untuk berprestasi(achievement)
– pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
– kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
– kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth) Herzberg

Teori Hezberg (teori dua faktor tentang motivasi), yaitu:
a.Faktor yang membuat orang merasa tidak puas (dissatisfiers-factor);
Serangkaian kondisi ekstrinsik, terkondisi oleh faktor eksternal, yaitu kondisi pekerjaan yang diharapkan, yang apabila kondisi ini tidak tersedia membuat orang merasa tidak puas, tapi bila kondisi ini tersedia tidak akan memotivasi orang untuk beker¬ja lebih baik. Kondisi yang dianggap “seharusnya tersedia” seperti ini disebut juga faktor kesehatan (hygiene factors), karena faktor tersebut merupakan persyaratan minimum untuk terbebas dari rasa tidak puas, seperti: upah minimum, rasa aman dalam bekerja, suasana kerja yang menyenangkan, status yang jelas, prosedur yang jelas, mutu pengawasan tehnis yang kontinyu, suasana hubungan antar manusia yang menyenangkan.

b.Faktor yang membuat orang merasa puas (satisfiers factor).
Serangkaian kondisi intrinsik, terkondisi oleh faktor internal seseorang, yaitu suatu kondisi pekerjaan, yang apabila tersedia akan mendorong motivasi kerja, dan selanjutnya akan lebih meningkatkan produktivitas kerja, tapi apabila tidak tersedia, tidak akan menimbulkan rasa ketidak-puasan yang berlebihan atau sampai merusak situasi kerja, seperti: kesempatan untuk mencapai prestasi kerja yang terbaik (achievement), pengakuan atas prestasi yang dicapai (recognition), pemberian tanggung jawab penuh atas tugas yang diberikan (responsibility), kesempatan untuk terus mencapai kemajuan dalam pekerjaan (advancement), kesempatan untuk terus berkembang dalam karier (growth), kesesuaian jenis pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki (work).
Skema dua faktor motivasi yang dikemukakan Herzberg, serta diagram persentase pengaruh faktor hygiene dan motivator terhadap derajat kepuasan dan motivasi individu, dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:

• Hygiene Factors
– kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy and administration)
– supervisi yang memadai (supervision)
– keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
– kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
– gaji atau upah yang layak(salary)
– hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
– adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
– hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
– kejelasan status pekerjaan (job status)
– masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safe

Sumber : suhandiah.ppt.perilaku dalam berorganisasi

Leave a comment