Penulisan Karangan Ilmia (Kutipan, Catatan kaki, Daftar Pustaka)

Resume 12

STIKOM SURABAYA

Penulisan Karangan Ilmia (Kutipan, Catatan kaki, Daftar Pustaka)

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

  1. KUTIPAN

A. Pengertian Kutipan

Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.

B. Fungsi Kutipan

_ Landasan teori

_ Penguat pendapat penulis

_ Penjelasan suatu uraian

_ Bahan bukti untuk menunjang uraian

C. Cara mengutip yaitu:

1. Kutipan langsung : Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.

a. Kurang dari 40 kata

Merupakan bagian dari teks dan ditulis diantara tanda kutip (“…..”) dengan diikuti nama

pengarang, tahun dan halaman

Mis:

1) “… naskah …” (Nasution, 2000:12). atau

2) Nasution (2000:12) menyimpulkan “ … naskah …”.

b. Lebih dari 40 kata

Ditulis terpisah dari teks yg mendahului dan dimulai pd ketukan ke 6 dr tepi kiri dg spasi tunggal

Contoh:

Nasution (2000:12) menyimpulkan sebagai berikut:

Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan ini

dapat tercapai bila ………………………………..

2. Kutipan tidak langsung

_ Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri

_ Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis.

_ Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti dengan nama pengarang dan tahun

a. Nama pengarang disebut terpadu dalam teks

Contoh:

Nasution (2000:3), tidak menduga bahwa mahasiswa semester kelima lebih aktif dalam berorganisasi daripada mahasiswa semester ketujuh.

b. Nama pengarang disebut dalam tanda kurung

Misalnya:

Mahasiswa semester kelima ternyata lebih aktif dalam berorganisasi dari mahasiswa semester ketujuh (Nasution, 2000:3).

B. CATATAN KAKI

1. Fungsi

Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.

2. Pemakaian

_ Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan

_ Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan

3. Penomoran

– Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) dibagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.

4. Penempatan

– Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.

– Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.

5. Macam Catatan Kaki

A.Ibid

Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.

_ Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.

_ Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.

_ jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.

B.op.cit

_ Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.

_ Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.

_ Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan

_ mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.

C.loc.cit

_ Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.

_ dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.

_ Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu

dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.

C. DAFTAR RUJUKAN/ REFERENSI/ DAFTAR PUSTAKA

1. Format Vancouver

_ Menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).

_ Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan

_ Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.

2. Format Harvard

_ Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan

berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf miring.

A. Membuat daftar rujukan

_ Urutan penulisan rujukan adalah: nama pengarang, tahun, judul, kota terbit, penerbit.

_ Penulisan pengarang diawali nama keluarga

_ Urutan penulisan dipisahkan dengan separator dengan titik (.) atau koma (,).

_ Judul ditulis huruf miring (italic) atau garis bawah (underline)

_ Pada daftar rujukan, rujukan ditulis urut abjad nama pengarang

_ Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi

B, Referensi

a.      Bila referensinya berupa Surat Kabar (1)

Bila pada surat kabar tersebut tidak dicantumkan nama penulisnya, dan artikelnya berupa berita umum pada surat kabar tersebut, dapat dituliskan nama surat kabar

dan tanggal penerbitannya.

sumber:

suhandiah.ppt.bahasa indonesia

pksm.mercubuana.ac.id/new/…/files…/99009-8-555911592468.doc

PENGEMBANGAN ALINEA (PARAGRAF)

Leave a comment